Cinta "Ku Temukan Pelangi Di Tepi danau"
“
Tapi apa Riko??” potong Pelangi.
“
Tapi sekarang Riko harus pergi...” jawab Riko dengan berat hati.
“
Pergi...kemana??” tanya Pelangi tertegun dengan kata-kata Riko.
“ Ke
London….” Jawab Riko pendek.
Pelangi menundukkan kepalanya. Ia mencoba menyembunyikan kesedihannya itu. Riko
sungguh tidak tega meninggalkan sahabat yang disayanginya itu. Sesungguhnya
dalam hati Riko menganggap Pelangi lebih dari seorang sahabat. Sayangnya
keadaanlah yang membuat Riko enggan mengungkapkan perasaan itu, ketakutannya
akan hubungan persahabatan dengan Pelangi akan renggang setelah dia
mengungkapkan perasaan itu.
“
Tapi Riko janji…. Riko akan kesini lagi, di danau persahabatan kita ini.” tegas
Riko.
Ada
sedikit harapan di hati Pelangi untuk bertemu kembali dengan Riko. Tetapi
keragu-raguan tetap menyelimuti hati Pelangi. Jarak yang jauh akankah
membuat Riko tetap mengingatnya.
“ Ini
Riko titip gelang.” ujar Riko sedari melingkarkan gelang berinisial R di tangan
kiri Pelangi.
“
Kamu harus jaga gelang ini, kamu nggak boleh ngilangin gelang ini. Gelang ini
sebagai tanda janji Riko untuk Pelangi, janji harus Riko tepati nantinya.”
Tambah Riko.
Gelang perak berinisial R kini melekat di tangan pelangi. Tak kuasa buliran
bening membasahi pipi pelangi. Sebagai gantinya Pelangi memberikan kalung yang
terukir nama PELANGI kepada Riko.
“
Buat Riko…. Supaya Riko nggak lupa sama Angi.” Kata pelangi memakaikan
kalungnya pada Riko. Riko memegang kalung itu dan memandangi ukiran nama yang menggatung
dikalugnya. Kabutpun mulaidatang menyelimuti kalung itu, tidak berapa lama
wanita berparas anggun datang menjemput Riko.
“
Rikoo… ayo sayang nanti kita terlambat.” Teriakan mama Riko memecahkan
kesunyian.
“ Iya
mah…” sahut Riko.
Pelangi semakin sedih saat detik-detik keberangkatan Riko. Rasanya dia ingin
ikut bersama-sama Riko. Tapi tidak mungkin Pelangi melakukannya.
“
Riko pergi…. Sampai jumpa lagi saat kita berumur 17 tahun nanti.” Ujar Riko
untuk terakhir kalinya kepada Pelangi. Kabut di Danau semakin bertambah tebal
mengiringi kepergian Riko. Pelangi hanya bisa menangis mengantar kepergian Riko
ke London. Dan sejak saat itu adalah awal semua perubahan kehidupan Pelangi.
******
Hari
demi hari dijalani Pelangi tanpa kehadiran Riko. Tak ada canda ataupun kejailan
Riko. Pelangi selalu datang ke danau awal persahabatannya dengan Riko. Di danau
itu Pelangi memutar kembali memorinya saat-saat bersama Riko. Semua kenangan
diputarnya secara perlahan-lahan agar tidak hilang dari ingatannya. Ingin
sekali Pelangi cepat-cepat berusia 17 tahun, tak sabar untuk menanti kedatangan
Riko yang mengalami banyak perubahan.
Tapi
sayang, itu masih 5 tahun lagi dan waktu 5 tahun itu adalah waktu yang sangat
lama. Dalam benak Pelangi dia bertanya-tanya mungkinkah Riko masih
mengingatnya??
******
Lima
tahun genap Riko meninggalkannya. Belum ada kabar sama sekali tentang
Riko. Sampaia suatu hari, dimana hari itu adalah hari ulang tahun Pelangi yang
ke-17. Pelangi sangat sedih, disaat hari istimewanya itu Riko tidak berada di
sini.
“Lima
tahun sudah Rik.. kamu pergi,dan hari ini adalah hari ulang tahun ku. Kapan
kamu pulang??”ujar Pelangi memandangi foto dirinya bersama Riko saat masih
kecil dulu.
Buliran air mata turun dari pelupuk matanya. Pelangi masih setia menunggu
sahabatnya itu.Sahabat yang sangat dicintainya,dalam hatinya dia berharap Riko
bukan sekedar sahabatnya melainkan orang yang memiliki hatinya.
“Angiiiii….”seruan mamanya memecahkan kegundahan hati Pelangi.
“Iya
Mahh…” sahut Pelangi.
“Cepat kesini….., ada surat untukmu” ujar mama.
Pelangi segera menghapus air matanya dan berlari menghampiri mamanya. Dalam
hati dia berkata “ Semoga surat dari London, semoga surat dari London.” Pelangi
memengang surat itu
Dilihatnya alamat surat
itu tertera tulisan dari London. Cepat-cepat pelangi membuka surat itu.
London ,14 Febuary 2010
Untuk
Pelangi tersayang
Salam sayang,
“hai.. Angi”, mungkin kata-kata itu yang tepat
ku ucapkan untuk ku ucapkan pertama kali setelah sekian lama aku tak
menyapamu.Aku tau kamu pasti marah kepadaku setelah sekian lama aku pergi dan
ini surat pertama yang kau terima.Oh..ya sebelumnya , apa kabar Pelangi ???
akuharap kamu disana sehat dan semakin cantik saja.Apa ada laki-laki yang
mengisi hatimu?? Semoga saja belum da seseorang mengisi hatimu.(seulas senyum
terlukis diwajah Pelangi)
Aku minta maaf baru bisa memberimu kabar
sekarang.Sebenarnya sudah lama aku ingin membagi kabar pertama ku saat di
London.Tapi apa daya, aku ingin memberimu kabar lewat e-mail tapi aku tak
tahu alamat e-mail mu.
Aku tau hari ini kamu genap berusia 17th.Mungkin
jika kamu disini kamu sudah berulang tahunkemarin.Aku ingin sekali bercerita
bnyak tentang London .Disini cuacanya sangat bertolak belakang dengan di
Indonesia, makanannya juga aneh-aneh namanya. Apalagi rasanya,lebih enak
masakan si mbok. Masih banyak yang ingin kusampaikan padamu. Aku harap
kamu masih seceria dulu saat-saat kamu masih bersamaku. Sekian dulu surat
dariku, aku akan menemuimu di tempat awal kita bertemu dulu. Sebelumnya aku
ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun Pelangiku sayang. Semoga kau sehat
selalu. Tolong tunggu aku sebentar saja, aku akan kembali padamu.
Orang yang merindukanmu,
(
Riko )
NB: masihkah kau jaga gelang dariku???
Aku harap
kau masih memakainya…
Jangan hilangkan gelang itu !!!
Pelangi tak kuasa
meneteskan air matanya. Meskipun berulang kali Pelangi menyekanya, air mata itu
tetap saja tidak mau berhenti keluar dari matanya. Entah air ,mata
kebahagiaanya atau kesedihannya. Pelangi bahagia ternyata Riko tidak pernah
melupakan dirinya. Tapi satu hal yang mengganjal hatinya kapankah Riko akan
pulang?
******
Hari itu Pelangi berangkat ke sekolah, kebetulan
jarak sekolahan cukup jauh. Tapi Pelangi tak mengurungkan niatnya untuk
naiksepeda ke sekolahannya. Hari itu bertepatan dengan kepulangan Riko dari
London. Riko memang sengaja tidak memberi tahu Pelangi bahwa hari ini dia akan
pulang. Dia ingin memberikan kejutan untuk Pelangi. Riko tiba di bandara tepat
pukul 08.30 WIB. Senyumannya mengembang saat ia menginjakkan kaki untuk pertama
kalinya di Indonesia setelah sekian lama dia pergi.
“ Aku pulang Pelangi….” Ujarnya sendiri sambil menatap birunya
langit pagi itu.
Riko akan pulang ke rumah lamanya yang telah
sekian lama ia tinggalkan dengan mamanya. Selama Riko di London rumah itu
dihuni oleh neneknya dan 2 pembantu serta seorang satpam. Semenjak Riko pergi
memang jarang pergi berkunjung ke rumah Riko.
Sebuah mobil kijang merah marun menjemput Riko.
Pak Karjon menenteng koper Riko dan langsung meluncur.
“ Pak Karjon mampir ke toko boneka dulu ya…”
pinta Riko.
“ Iya Den, mau beli boneka buat Non Pelangi ya?”
Tanya Pak Karjon.
“ Iya pak…, Pelangi tambah cantik nggak Pak?”
“ Cantik Den, Non Pelangi sering lewat naik
sepeda ke sekolah.” jawab Pak Karjon.
Sampai di toko Riko segera membeli sebuah boneka
berbentuk kelinci berwarna merah muda, yang rencananya akan diberikan kepada
Pelangi malam nanti.
******
“ Pelangiiiiii……… kamu sudah mendapat kabar dari
Riko?” Tanya Mama.
“Sudah mah, tapi Angi nggak tahu kapan Riko akan
pulang.” Jawab Pelangi. Mamanya mengerutkan dahi karena bingung dengan jawaban
Pelangi.
“ Kok gitu??”
“ Ya Angi nggak tahu mah, ya udah deh Angi
istirahat dulu ya mah..”
“ Iya udah sana.”
Sore menjelang malam Riko telah mempersiapkan
diri untuk bertemu dengan Pelangi. Mulai pakaian, diperhatikannya dari ujung
rambut sampai kaki tidak dilewati Riko. Neneknya hanya tertawa melihat cucunya
yang mendadak fashionable. Akhirnya setelah berjam-jam
berdandan, Riko berangkat menuju ke rumah Pelangi.
Riko memacu mobilnya kecepatan yang stabil.
Senyumnya tak berhenti mengembang saat melihat boneka kelinci yang akan dberikan
pada Pelangi. Sangking senangnya Riko tidak melihat adanya truck dari arah yang
berlawanan.
Mobil yang dikendarai Riko keluar dari jalur dan
menabrak pohon. Selang kejadiaan itu terdengarlah suara serene yang terdengar
parau di telinga Riko.
******
Dirumah, Pelangi memandangi fotonya bersama Riko
sewaktu kecil dulu. Senyum tipis muncul di wajah Pelangi mengingat kejadiaan
saat kecil dulu. Saat akan diletakkannya foto itu kembali, tiba-tiba saja foto
terjatuh. Pelangi kaget bukan main, pikirannya mendadak teringat tentang Riko.
Sementara itu Riko tersadar telah berada di
ruang yang aromanya penuh dengan obat. Didapatinya nenek berada di sampingnya,
menangis mencemaskan keadaannya.
“ Riko kenapa?” Tanya Riko dengan lemah.
“ Kamu kecelakaaan saat menuju rumah Pelangi.”
Jelas nenek.
“ Tapi Riko harus ke rumah Angi sekarang juga.”
Ujar Riko bersih keras ingin ke rumah Pelangi.
“ Kamu belum sembuh betul, Nak.”
“ Tapi….”
“ Sudah kamu istirahat saja dulu.” Ucap nenek
memotong perkataan Riko.
******
Pagi telah datang, Minggu ini adalah saat yang tenang untuk
Pelangi. Entah kenapa mendadak Pelangi ingin pergi ke danau. Di keluarkanya
sepeda yang kemudian dikayuhnya menuju danau.
Sementara itu Riko masih terbaring lemah di
ranjang. Cahaya matahari masuk melalui celah-celah gorden jendela tempat Riko
dirawat.
“ Danau… Aku ingin kesana.” Ujar Riko ketika
terbangun dari tidurnya.
Dengan langkah tertatih Riko keluar dari kamar inapnya. Riko
memanggil taxi untuk mengantarnya ke danau. Jika neneknya tahu Riko akan pergi
ke Danau, neneknya tidak akan mengizinkannya.
Dalam hitungan jam Riko sampai di danau. Taxi
itu meninggalkan Riko yang tertatih menyusuri jalan setapak yang dipenuhi kabut.
Riko melihat sekeliling danau, sedikit ada perubahan pada jembatan danau itu.
Senyumnya kembali terlukis di wajahnya melihat tempat kenangan masa kecilnya
bersama Pelangi. melihat tempat kenangan masa kecilnya bersama Pelangi.
Tak jauh dari jembatan Riko mendapati seorang wanita yang sedang duduk di
bangku taman tepi danau. Dalam hati Riko menebak-nebak “apakah wanita disana
itu Pelangi?”. Perlahan-lahan Riko mendekati wanita itu. Rambut berwarna hitam
kecoklatan kontras dngan kulit wajah putihnya. Wanita itu memakai switer hijau.
Pandangannya menerawang jauh kearah cakrawala.
“Angii…” panggil Riko dengan rasa yang
berkecamuk dihatinya.
Wanita itu menoleh kea rah suara yang memanggil
namanya. Pelangi menengadakkan kepalanya ke sosok laki-laki bertubuh atletis
yang berdiri di depannya. Wajah laki-laki itu terlihat pucat, matanya melihat
Pelangi lekat-lekat. Riko melihat gelang yang melingkar di pergelangan wanita
itu. Hal itu membuat Riko semakin yakin bahwa wanita itu adalah Pelangi.
Pelangi terkejut dengan tingkah laki-laki yang berdiri dihadapannya.
“ Angi…, kamu benar Pelangi?” ujar Riko dengan
derai air mata.
Pelangi semakin hera darimana laki-laki itu tahu
namanya. Akhirnya Riko menunjukkan kalung yang terukir nama Pelangi untuk
meyakinkannya. Pelangi berdiri dari duduknya. Buliran air mata tak terbendung
lagi di matanya. Ternyata laki-laki di hadapannya adalah Riko.
“ Ini aku Riko, Pelangi.” Kata Riko dengan suara
bergetar.
Pelangi hanya diam menagis
sejadi-jadinya.Sungguh idak disangka kalau Riko benar-benar menepati janjinya.
Riko menarik tubuh Pelangi kedalam pelukannya. Di danau ini, di tempat ini
pertama awal pertemuan dan persahabatan Riko dan Pelangi. Dan di danau ini
pula, sekarang Riko dan Pelangi dipertemukan kembali setelah 5 tahun berpisah.
“ Jangan tinggalin aku lagi…..please.” ujar
Pelangi sesenggukan di pelukan Riko.
“ Nggak akan… I’ll stay here for you…. Forever.”
Jawab Riko.
Sesuatu yang terlihat jauh tak selamanya menjadi
jauh. Begitupun dengan orang yang kita sayangi, walau waktu dan jarak yang jauh
tidak akan selamanya terpisah. Yakinlah bahwa waktu juga yang akan menyatukan
kita kembali.
0 comments:
Post a Comment