Motivasi untuk Anak Bangsa

Posted by Seputar Remaja on Tuesday, 10 June 2014



Motivasi untuk Anak Bangsa


Tidak lama lagi, anak-anak sekolah di negeri kita ini akan menjalani ujian kenaikan kelas. Di samping butuh dorongan agar mau lebih giat lagi belajar, mereka pun butuh untuk dimotivasi agar bisa menjalani ujian berbekal keyakinan yang mantap serta perasaan optimis bahwa mereka mampu untuk keluar sebagai juara (baca: naik kelas).
Dalam buku Financial Revolution, Tung Desem Waringin (TDW) membawakan sebuah kisah yang -meminjam istilah yang sering diucapkan TDW- dahsyat. Kisah ini saya rasa sangat bagus untuk dijadikan sebagai bahan pelajaran, baik oleh para siswa maupun oleh para pendidik. Terutama oleh para siswa tentunya.
Dalam bukunya itu, TDW membawakan kisah tentang seorang anak yang ketika berumur 12 tahun dicap sebagai anak yang malas, bodoh, agak terbelakang dan tidak ada harapan. Namun, berkat keyakinan yang positif serta diikuti oleh kerja keras dan cerdas, anak ini berubah menjadi anak yang jenius. Bahkan, pada umur 26 tahun, anak ini berhasil menjadi orang sukses dengan memiliki empat bisnis yang beromzet US$ 20 juta!
Dikisahkan, ada seorang anak dari Singapura yang bernama Adam Khoo. Saat duduk di kelas 3 SD, Adam Khoo dikeluarkan dari sekolah karena dianggap bodoh. Pihak sekolah sudah tidak sanggup lagi mengajarinya. Ia pun terpaksa dipindahkan oleh orang tuanya ke sekolah lain. Saat mendaftarkan diri ke SMP, dia ditolak oleh 6 sekolah. Akhirnya, dia pun diterima di SMP terjelek di Singapura. Sekolah itu merupakan penampungan bagi anak buangan dari sekolah-sekolah lain sehingga terisi oleh anak-anak yang rata-rata bodoh.
Di antara anak-anak bodoh tersebut, Adam Khoo termasuk anak yang paling bodoh. Dia berperingkat 10 terbawah dari 160 anak bodoh seangkatannya. Saat kelas 1 SMP, dia tidak mampu mengerjakan soal matematika kelas 4 SD. Orang tuanya sudah mengirim dia ke berbagai les, tetapi hal ini tidak banyak membantu.
Saat berumur 13 tahun, oleh orang tuanya, Adam Khoo dikirim ke Super Teen Program yang diajar oleh Ernest Wong dengan metode Accelerated Learning, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. Sejak saat itu keyakinan Adam Khoo berubah. Ia yakin bahwa dia bisa. Diajarkan oleh Ernest Wong bahwa semua orang bisa menjadi jenius dan menjadi pemimpin walaupun awalnya bodoh sekalipun. Sang guru mengajarkan bahwa satu-satunya hal yang menghalangi seseorang untuk jenius adalah keyakinan yang salah dan sikap negatif.
Kata-kata gurunya sangat memengaruhi pikiran Adam Khoo. Jika orang lain bisa, berarti dirinya juga bisa. Untuk pertama kali dalam hidupnya dia berani menentukan target, yaitu nilai A untuk semua mata pelajaran dan masuk ke Victoria Junior College (SMA terbaik di Singapura). Sementara target berikutnya adalah kuliah di National University of Singapore (NUS) dan menjadi mahasiswa terbaik di sana.
Mendengar target Adam Khoo, semua orang menertawakannya. Sebab, belum pernah terjadi dalam sejarah bahwa lulusan sekolah itu diterima di Victoria Junior College dan National University of Singapore. Namun, bukannya jadi patah semangat karena ditertawakan, Adam Khoo malah semakin tertantang untuk semakin bekerja dengan cerdas dan keras demi mencapai impiannya dan mengubah sejarah.
Maka, dengan keyakinan yang benar dan sikap positif yang ditunjang teknik belajar yang benar, menggunakan belahan otak kanan dan kiri (teknik belajar yang selama ini tidak diajarkan di sekolah manapun), speed reading, super memory, dan mencatat efektif, akhirnya Adam Khoo berhasil mengubah sejarah sebagai lulusan pertama dari SMP terjelek tersebut yang diterima di Victoria Junior College dan National University of Singapore. Kemudian, oleh sebab Adam Khoo setiap tahun selalu menjadi juara di Universitas tersebut, maka dia pun dimasukkan ke NUS Talent Program. Program ini diberikan khusus keada TOP 1 % mahasiswa yang dianggap jenius.

Kisah Adam Khoo di atas menunjukkan betapa ”keyakinan” sangat berpengaruh bagi jiwa seseorang. Seseorang yang memiliki keyakinan positif akan mampu menggerakkan dirinya untuk meraih apa pun yang dia inginkan.
Namun sayangnya, keyakinan seperti inilah yang nampaknya belum muncul dalam diri para siswa di negeri kita ini. Sehingga tidak heran jika kita masih mendengar banyaknya siswa didik yang mengalami stres menjelang ujian, terutama menjelang ujian akhir. Bahkan, belum lama ini terdengar peristiwa yang sangat memilukan. Seorang siswa SD bunuh diri gara-gara takut tidak lulus ujian. Padahal, semua ini tidak akan terjadi seandainya para siswa memiliki keyakinan yang mantap bahwa ”Jika orang lain bisa, saya pun pasti bisa!”.
Maka, sudah menjadi tugas para pendidik, baik di rumah (orang tua) maupun di sekolah (guru), untuk menumbuhkan keyakinan yang positif kepada anak didiknya. Berilah mereka motivasi di setiap kesempatan. Tanamkan pada jiwa mereka bahwa sebenarnya mereka mampu jika mereka mau. Semoga dengan begitu, anak-anak bangsa di negeri kita ini bisa menjadi seperti anak-anak dari negeri lain yang sudah lebih dahulu maju dan berprestasi di dunia internasional.

(Artikel ini pernah diajukan ke sebuah koran nasional, namun sampai saat ini belom dimuat juga. Kayaknya sih “nyemplung ke sumur” redaksi. Jadi, biar bisa diambil manfaatnya untuk anak bangsa, akhirnya saya tampilkan saja di blog saya ini)

Blog, Updated at: 02:17

0 comments:

Post a Comment