Jika ada masalah mereka saling
berbagi dan mencoba mencari jalan keluar bersama. Mereka terus menjalin
persahabatan baiknya meski pada saat-saat yang sangat sulit. Doni tidak letih
memberikan dorongan moril kepada Nita tatkala Nita sedang dirundung banyak
masalah. Disisi lain, Nita juga selalu menjadi pelita dalam kehidupan Doni
dengan ketulusannya sebagai seorang teman sejati.
Tanggal 12 bulan Nopember 1989
merupakan hari ulang tahun Nita yang 18. Sore itu Nita mengundang Doni agar
jangan sampai melewatkan acara hari jadinya yang sudah menginjak 18 tahun
tersebut. Nita tentunya sangat mengharapkan kedatangan Doni pada acara party
ulang tahunnya, terlebih lagi ini merupakan ulang tahunnya yang ke 18 tahun
yang tentunya ia sangatlah special.
Doni lantas berpikir untuk
memberikan kado apa diulang tahun sahabatnya yang special ini mengingat ulang
tahun sahabatnya kali ini adalah bertepatan dengan usianya yang ke 18 tahun.
Setelah selesai merenung akhirnya Doni merasa menemukan sebuah kado yang tepat
yang akan diberikan kepada Nita dihari ulang tahunnya nanti. Doni memang sangat
perhatian dan selalu ingin menjadi sahabat yang baik untuk Nita.
Malam itu tepat diadakannya acara
pesta ulang tahun Nita. Semua sahabat Nita yang diundang dalam acara tersebut
sudah terlihat ramai memenuhi rumah Nita tempat diadakannya acara tersebut.
Sudah jam 20.00 tapi Doni mash belum terlihat batang hidungnya. Nita terlihat
murung menantikan kedatangan sahabat tercintanya yang tidak juga kunjung datang
padahal waktu sudah semakin malam.
15 menit kemudian telepon rumah
berdering. Ibu Nita yang menjawab panggilan tersebut.
Ibu Nita : Hello… Siapa ini?
Doni : Ini aku Doni Tante, Nita nya
ada Tan?
Ibu Nita : Oh kamu Don, kok nggak
datang sih? Ni dari tadi Nita nungguin kamu?
Doni : Justru itu Tan, aku mau minta
maaf sama Nita soalnya aku nggak bisa datang malam ini soalnya aku masih dalam
perjalan pulang, jalannya macet total.
Ibu Nita : Ok, Tante panggilin Nita.
Ibu Nita pun lantas menghampiri Nita
yang masih terlihat mundar-mandir dihalaman rumah.
Ibu Nita : Nita!
Nita : Ya bu
Ibu Nita : Telepon dari Doni
Nita bergegas menuju ruangan tempat
dimana telepon tersebut berada untuk menanyakan kepada sahabtanya tersebut
mengapa dia tidak datang padahal selama ini dia selalu datang diacara ulang
tahunnya tanpa pernah absen sekalipun.
Usai selesai berbicara dengan Doni
akhirnya Nita merasa tenang dan lantas kembali kehalaman rumah untuk
berbincang-bincang dengan para sahabatnya yang hadir pada acara tersebut.
Nita mengerti bahwa Doni adalah
sahabatnya yang sangat baik serta perhatian. Dia tidak akan melewatkan acara
pentingnya selagi dia masih sanggup berjalan. Meski acara ulang tahunya yang ke
18 tahun in itidak dihadiri sahabat tercintanya tersebut, namun setelah Doni
memberikannya kabar bahwa dia sedang terjebak kemacetan Nita pun akhirnya
sangat lega, dan dia tetap percaya bahwa Doni merupakan sabat sejatinya yang
sangat baik dan senantiasa care terhadap dirinya.
0 comments:
Post a Comment