Ku Ingin Namaku di Hatimu

Posted by Seputar Remaja on Sunday, 8 June 2014

Awalnya kita dipertemukan dalam suatu keadaan yang tak memungkinkan kita bertegur sapa, hanya melihat dan mendengar sentakan kaki mu saat engkau lewat di hadapan ku. 

Senyumanmu membuat hatiku hilang kendali ku ingin rasanya mengobrol lama denganmu. Bukan hanya melihat tebar senyumnya ku merasa bahwa diriku ingin selalu dekat mu. 

Sekolah ini mempertemukan kita dimana kita saling tidak tau nama. 

Kita sama-sama menjadi siswa baru yang tentunya akan melakukan beberapa tahap untuk memulai sekolah di SMA pilihan kita begitu pendatang siswa baru di SMA ini. 

Namun betapa ku merasa cinta yang kurasa mungkin takkan terbalas saat ku melihat sosok wanita yang cantik, pintar dan sangat menawan itu.

 Dan ku berpikir akan membuang perasaan bodoh ku ini, karena ku sadar namaku mungkin tak pernah dia tahu apalagi dia ingat. 

Beberapa hari MOS saatnya pemilihan king and quen, ku melihat dia mendaftarkan dirinya dalam seleksi tersebut. Saat itu penunjukkan bakat dia memainkan gitar dan bernyanyi “PRICE TAG”. Ku melihat dan menatapnya dan membuat ku yakin “aku harus melupakan orang yang disorot mataku ini” aku terus meyakinkan diriku. 

Namun dia tidak terpilih menjadi king, melainkan teman ku sendiri yaitu seperguruan ku Bela diri taekkwando di Tridinanti. Tentunya temanku menunjukkan keahliannya Bela dirinya, ku sangat tau temanku itu dia sangat hebat dalam hal Bela Diri di Taekkwando. Kekalahannya dalam seleksi king di sekolah tidak membuat ketenaran dia di sekolah mejadi luput justru semakin tenar.

Mos telah selesai saatnya bersekolah yang sebenarnya yang tentunya tiada hari tanpa buku. Beberapa hari belajar di sekolah, ada pengumuman untuk mengikuti OSIS. yang tentunya akan melalui beberapa tahap penyekleksian.

 Ku mengikutinya itu hari minggu tahap penyekleksian yaitu Tes lari lari di lapangan, lalu kedua tes tertulis. semua itu aku lulus namun ada satu tes lagi yaitu tes wawancara. Disaat tes wawancara ku melihat lelaki yang ku sukai itu “Ya Tuhan, jantung ku terasa debar-debar saat dia menegur ku”
Kami sama-sama tes penguasaan agama. Namun sayangnya aku Gagal dalam tes terakhir ini yah wawancara ku ketahui dalam tes wawancara bahasa inggris aku tak bisa ini, yang mengakibatkan kegagalan ku. Dan aku menerima kegagalan ku, dan mecoba melupakan semua ini, ini bukan akhir semuanya.
Beberapa hari bersekolah, mulai belajar, mengenal watak teman, mengenal pula watak guru, rutnititas di sekolah membuat ku lupa akan perasaan ku terhadap lelaki yang ku suka awal masuk sekolah ini. Mungkin karena teman temanku yang selalu membuat ku tertawa,

 watak mereka yang bermacam macam. Juga kesibukan tugas sekolah serta tentunya kebersamaan ku bersama temanku membuat perasaan ku nyaman dan ku telah mengiklaskan perasaan ku yang tak terbalas itu. Dan kutahui dia itu siapa dan aku siapa.
Kehidupan ku bukan tujuan lantaran ingin bersama dia, memiliki dia. Namun ku hidup lantaran orangtua ku, keluarga ku, sahabat ku, serta orang-orang mengenal ku.

Aku ingin hidup bukan untuk mendapat cinta, mendapat perhatian ataukah menjadi nomor satu di hati mereka mengenal ku. Namun aku ingin namaku selalu di hati mereka yang mengenal ku. Ku ingin menciptakan kenyamanan saat mereka di dekat ku. 

Namaku diingat itu sudah cukup, nyaman di dekatku. Itu sudah cukup aku tak berharap harap apa-apa. Tuhan itu telah mengatur takdirku, tinggal aku yang menjalaninya dengan baik, jika ada cobaan itu adalah bukti Tuhan itu menguji kecintaan ku kepadanya serta mendewasakan aku.
Ku hidup jalani semua apa yang telah ditakdirkan kepadaku, aku jalani bukan untuk mencari kebahagian namun aku mencari makna setiap detik, menit, bakal hari demi hari bakal tahun berganti tahun.

 Suatu makna yang membuat aku penasaran apa yang akan terjadi dan terjadi di hidup ku. Kesedihan maupun tawa itu tentunya akan berputar dan berputar kembali. Aku ingin belajar, aku ingin mengenal dunia, aku ingin keberadaan ku membuat nyaman mereka.
Aku mencintainya Tuhan, aku sangat ingin memilikinya Tuhan namun aku harus menyadari dan berpikir “apa yang ku lakukan setelah dia mencintai ku?, Apa aku begitu saja bahagia, apa aku akan terus dia cintai?

Itu memberi beban pikiran ku. Tuhan apa yang telah ditakdirkan untukku aku hanya minta.
Tuhan tetaplah engkau menemani ku disaat semua orang meninggalkanku.
Tuhan bantu aku berdiri, jika aku terjatuh dan menyiksa diriku sendiri.

Tuhan jangan membuat cinta seseorang membutakan ku terhadap cintamu.
Biarkan aku mencari makna hidup ini sebelum ku pergi
Jadikan aku seseorang mengerti dan belajar wakta mereka
Jangan kemarahan dan keegoisan ku menghancurkan ku
Sendiri.
Tuhan ku serahkan cinta ku engkau yang mengatur.
Cinta yang menyakitkan, cinta yang bahagia biarlah terjadi
Agar aku belajar dari kenyataan itu semua..
Aku percaya sangat percaya ada gelap di balik terang.
Seperti cahaya pagi dan cahaya malam.
Tak pernah ku sangka setelah setahun bersekolah, akhirnya aku menjadi kelas 2 SMA, namun betapa terkejutnya aku Tuhan mempertemukan dan menumbuhkan cinta ku yang hampir hilang.
Sekarang aku satu kelas dengannya, jujur bahagia sangat bahagia. Bahagia dia telah mengingat namaku, mengobrol denganku. Namun sekarang aku mengenal wataknya. 

Sekarang aku tak berharap dia mencintai ku atau kah tidak. Aku cuma menginginkan dia nyaman dengan ku dan dia mengingat namaku. Tuhan telah menyiapkan sesuatu untukku. 

Jika aku sekarang harus menangis lantaran dia mencintai yang lain, jika aku cuma temannya yang biasa baginya tidak apa apa, asalkan aku tetap bisa menjadi diriku sendiri. 

Aku tak ingin ngerubah semuanya untuk mendapatkannya. Biarlah cinta begini, ku percaya Tuhan menyayangi ku.

Semua itu akan indah tergantung kita jalanin,tak perlu lah kita mengharap cinta karna itu semua sudah diatur Tuhan. Yang perlu dilakukan hanya menciptakan kenyamanan disaat orang mengenal kita berada di dekat kita.

Blog, Updated at: 22:39

0 comments:

Post a Comment