Beberapa
teman saya sering bercerita kepada soal masalah percintaan mereka yang
bermacam-macam. Setiap kali kami mulai masuk ke pokok bahasan tentang
itu, hampir sering diantara teman-teman selalu mengatakan “ kalo soal
ini kita kalah dulu nih dari kamu, bagi-bagi resepnya dong…..”.
Memang saya kini telah lebih dahulu berkeluarga, dan mereka seolah memandang jejak saya patut diikuti. Sedangkan teman-teman saya, kebanyakan dari mereka sering gagal dalam masalah percintaanya atau mungkin mereka belum berfikir sejauh yang saya ambil ini.
Memang saya kini telah lebih dahulu berkeluarga, dan mereka seolah memandang jejak saya patut diikuti. Sedangkan teman-teman saya, kebanyakan dari mereka sering gagal dalam masalah percintaanya atau mungkin mereka belum berfikir sejauh yang saya ambil ini.
Sebenarnya
saya bukan seorang yang ahli dalam hal biro jodoh, namun saya mempunyai
beberapa pengalaman yang ingin saya bagikan kepada para pembaca rubrik
ini.
Mungkin
Anda pernah atau bahkan sedang mengalami masalah seperti apa yang
dialami oleh teman-teman saya di atas. Bila tidak, semoga uraian berikut
ini bisa menjadi inspirasi sebagai tambahan pengalaman saja.
Dalam tiga tahun terakhir ini saya telah banyak menemui orang-orang yang menikah dan kehidupannya bahagia. Begitu pula ada banyak juga yang telah sekian lama mencari pasangan hidup namun tidak ada yang cocok, dan bahkan saya banyak mengenal seorang jejaka tua di kota ini.
Dalam tiga tahun terakhir ini saya telah banyak menemui orang-orang yang menikah dan kehidupannya bahagia. Begitu pula ada banyak juga yang telah sekian lama mencari pasangan hidup namun tidak ada yang cocok, dan bahkan saya banyak mengenal seorang jejaka tua di kota ini.
Banyak
diantara teman-teman yang saya saya maksud, mereka rata-rata menikah
pada usia 30 tahun ke atas.
Bahkan ada yang masuk usia 35 baru menikah. Namun di sisi lain, saya juga menjumpai mereka yang memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya lebih cepat dari yang lain. Salah satu teman akrab saya sendiri menikah pada usia 21 tahun.
Ada yang 20 tahun, 23 tahun dan saya sendiri memutuskan ini ketika berusia 24 tahun. Bagaimana bibit permasalahan yang sebenarnya antara mereka yang lebih dulu dengan yang gagal memulainnya, atau mungkin dengan sengaja ingin menundannya?
Bahkan ada yang masuk usia 35 baru menikah. Namun di sisi lain, saya juga menjumpai mereka yang memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya lebih cepat dari yang lain. Salah satu teman akrab saya sendiri menikah pada usia 21 tahun.
Ada yang 20 tahun, 23 tahun dan saya sendiri memutuskan ini ketika berusia 24 tahun. Bagaimana bibit permasalahan yang sebenarnya antara mereka yang lebih dulu dengan yang gagal memulainnya, atau mungkin dengan sengaja ingin menundannya?
Jelas rumus utamanya adalah soal niat dalam hati. Banyak teman saya iri dan mereka sering berkata pesimis akan hal ini. “ Sampai saat ini tidak ada yang mau denganku “.
Ada juga yang mengatakan,” Selama ini tidak ada yang sreg ( cocok ) dengan keinginan hati “. Dan berbagai ungkapan lainnya…..Saya kira ini adalah karena Dia belum benar-benar memantapkan niat untuk menikah.
Ada juga yang mengatakan,” Selama ini tidak ada yang sreg ( cocok ) dengan keinginan hati “. Dan berbagai ungkapan lainnya…..Saya kira ini adalah karena Dia belum benar-benar memantapkan niat untuk menikah.
Teman-teman
saya yang menikah pada usia muda mengatakan bahwa memang inilah yang
dicita-citakannya. Saya sendiri dulu juga bercita-cita menikah sebelum
usia 25 tahun.
Ada
berbagai kesulitan menemukan yang baik, yang rupawan, yang cocok, atau
kendala masalah biaya hidup, keilmuan, atau bahkan dukungan orang tua
sekalipun akan bisa terjawab jika niat yang kuat telah menancap.
Niat
bisa mendorong teman-teman saya menemukan pekerjaan yang mapan. Niat
yang kuat membantu kita menemukan jati diri dan mengumpulkan ilmu yang
membantu kita menghayati diri hingga mampu merasakan serta melihat lebih
obyektif pada pilihan-pilihan kita. Niat yang tulus bisa melunakkan
hati dan membawa optimisme akan masa depan rumah tangga.
Justru
sebaliknya…..Saya banyak menemukan dimana teman-teman saya yang
mempunyai pacar atau seorang kekasih, ketika saya tanya kapan mereka mau
menikah…..mereka belum berfikir sejauh itu. Saya hanya tersenyum,
karena telah banyak bukti bahwa hubungan semacam ini pasti tidak akan
lama. Dan saya bisa memastika itu.
Kini
saya mengajak teman-teman yang ingin segera menyempurnakan separoh
Agamannya, mari meluruskan niat…..Karena tidak ada niat, semua akan
mustahil dan sia-sia. Dan jika niat sudah mantap…..saya yakin keajaiban
akan datang untuk kita. Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan.
0 comments:
Post a Comment